Alan menatap pantulan dirinya di cermin. Sebuah tuksedo berwarna biru dongker menjadi pilihannya, lengkap dengan setelan jas berwarna senada. Setangkai bunga Edelweis disematkan di saku jasnya, menambah kesan sempurna.
"Cermin akan merasa iri kalau kamu terus menatapnya dengan senyum yang terus mengembang," celetuk Robi.
"Eh, Kak ... ayo masuk."
Robi menatap adiknya lekat, kini pria itu akan resmi menyandang status sebagai tunangan seseorang dan mungkin sebentar lagi akan menjadi suami seseorang. Dia hanya bisa berharap, Ayu tidak akan seperti Mayang dan juga Amelia, karena dia tahu rasanya dikhianati begitu menyiksanya.
"Di luar tamunya sudah banyak yang datang, keluarga Ayu juga sudah datang. Ayo, kita keluar—"
"Kak, tunggu dulu. Aku ingin bicara, sebentar saja."
Alan mengajak Robi untuk duduk di tepi ranjang, lalu dia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. "Ini, ambillah."