Amelia menatap rumahnya yang berantakan. Pihak Event organizer yang mengurus acara di kediamannya sudah membawa mereka, namun sisa-sisa acara tentu saja belum ada yang merapikannya.
Pandangannya kosong, mengingat kini tidak ada lagi tempatnya bergantung. Semua ketakutannya terbukti hari ini, bahkan harga dirinya juga ternoda di hadapan banyak mata.
Ditatapnya surat panggilan pengadilan agama yang dia terima kemarin. Dia tidak mengira bahwa jauh sebelum acara itu dilaksanakan Robi sudah mengajukan perceraian.
Amelia terlalu ragu untuk mempertahankan rumah tangga ini. Jangankan untuk membayar seorang pengacara, bahkan untuk bertahan hidup saja dia harus berhemat mulai dari sekarang, memanfaatkan sisa uang yang dimilikinya saat ini. Jadi, dia putuskan untuk menyerah dan menyibukkan diri dengan mencari cara untuk bertahan hidup setelah nantinya terusir dari rumah ini.