Yustina duduk perlahan, merasakan persendian kakinya yang terasa kaku. Di tempat ini, tempat dimana dia sering melakukan pertemuan rahasia dengan beberapa orang, terutama yang berkaitan dengan rencananya.
Seorang wanita dengan gaya nyentrik bergincu merah tengah tersenyum lebar memperlihatkan deret giginya yang putih bersih. "Jadi, kapan saya harus bergerak, Nyonya?"
"Setelah acara besok selesai, usir wanita itu pergi."
"Kalau itu urusan gampang, Nyonya. Lalu, apa yang akan anda lakukan dengan rumah dan aneka perhiasan ini?" tanyanya lagi.
Sejenak Yustina berpikir. "Jual saja."
"A-anda yakin?"
"Hm, jual saja semuanya dengan harga pantas. Setelah terjual, simpan uangnya baik-baik dan tunggu perintah dariku."
Wanita itu menggeleng pelan. "Ada baiknya uang itu nanti saya serahkan pada anda, Nyonya. Saya takut jika memegang uang yang bukan milik saya."
"Ya sudah, lakukan saja sesukamu. Teruskan teror wanita itu, buat dia resah."
"Itu urusan kecil, Nyonya."
