Buuggghhh!
Satu pukulan mendarat di wajah Martin, meninggalkan bekas memar di pipinya. Tidak hanya pukulan, orang-orang suruhan Nana juga menendang dan melakukan kekerasan lain pada tubuh yang sudah kurus kering karena sudah terlalu banyak tersiksa itu.
"Katakan padaku! Kau yang menyuruh orang untuk membunuh orangku, 'kan?!" bentak Nana seraya menarik rambut Martin, membuatnya jadi terpaksa menengadah ke langit-langit dengan paksa.
Mendengar pertanyaan yang sama selama hampir 1 jam itu membuat Martin terkekeh geli seraya menahan sakit di tubuhnya. "Bagaimana kau pikir pria miskin dan tidak berdaya ini mampu membayar orang untuk melakukan tindakan kriminal. Lagi pula ... bukankah semua orang yang ada di sini adalah mata dan juga telinga untukmu?"