Martin menghela napasnya berat. Kedatangan Alexander kembali ke perusahaan yang tiba-tiba membuat sebagian besar orang terkejut, termasuk dirinya.
Dia pikir semua akan berakhir karena kabarnya pria itu sudah sangat terpuruk. Namun, siapa sangka Alexander malah kembali dengan tiba-tiba dan membuat heboh perusahaan.
Dinyalakan kembali cerutu yang dia pilih, lalu seketika asap mengepul memenuhi ruangan kerjanya. Alexander benar-benar terlalu kuat. Bukan! Yang dia maksudkan adalah kuat dalam artian bermuka tebal.
Jika bukan karena Yustina, sudah sejak lama pria itu tidak akan punya muka di perusahaan. Meski selama bertahun-tahun dia diam saja karena perjanjian yang dia sepakati bersama Yustina, tapi dia butuh langkah untuk menyingkirkan Alexander dengan sendirinya tanpa terlihat dia ikut serta.
"Tuan, jadi apa yang harus kita lakukan?"
"Untuk saat ini diam saja dulu. Kita perhatikan apa yang akan mereka lakukan. Selagi tidak ada serangan, biarkan saja."
"Baik, Tuan."