Alexander menanti bahkan sampai melewatkan makan malam bersama keluarga di meja makan, tempat di mana mereka berkumpul saat pagi dan malam hari, setelah itu sibuk dengan dunia masing-masing.
Selain resah karena menunggu kabar soal Lita dan Alan, dia juga enggan keluar dari ruang kerjanya karena Mayang ada di sana.
Sampai saat itu, Alexander belum membuka soal perselingkuhan Mayang pada keluarganya. Selian karena belum tahu langkah apa yang akan diambil, dia juga takut jika Yustina tidak akan mendukung langkahnya untuk mundur satu langkah dari Martin.
Selagi menghabiskan waktu menunggu, dia putuskan untuk mengerjakan sedikit demi sedikit tugasnya yang menumpuk.
"Stempel," gumamnya seraya merogoh saku jas miliknya. Dia mendapatkan stempel miliknya di sana, tapi kehilangan beberapa lembar kartu nama yang biasanya dia simpan dalam saku khusus itu.
"Ke mana, ya?" gumamnya heran.
