Kebahagiaan bukan hanya menjadi milik Yustina dan Alexander, di sisi lain Martin pun tengah berbahagia karena istrinya juga dinyatakan hamil.
Setelah sempat sakit selama berhari-hari, akhirnya diketahui bahwa Marie hamil setelah melakukan pemeriksaan.
Martin senang bukan main, berharap anak itu adalah anak laki-laki yang dia idam-idamkan. Banyak rencana yang ingin dia lakukan bersama putranya kelak, tanpa tahu bahwa anak itu bukanlah darah dagingnya.
Di luar ruangan, Dodi menatap itu dengan tatapan iba, karena tentu saja tugasnya untuk membuat Marie hamil sudah selesai. Dia yakin, Marie tentu tidak akan memilihnya karena dia bukanlah siapa-siapa.
Dipeluknya Emily yang tertidur dalam pelukannya, meski dia bukanlah putrinya, tapi Dodi sangat menyayangi anak itu dan Marie dengan tulus.
Marie yang baru saja tersadar langsung dipeluk erat Martin, dia terus mengucapkan rasa syukurnya karena ternyata Marie tengah hamil sudah 10 minggu lamanya.
"Terima kasih, Sayang ... akhirnya ...."
