Waktu begitu cepat berlalu, Alexander dan Martin yang semakin tenggelam dengan kesibukan mereka, Mayang dengan kekasih gelapnya—Bram dan Marie, perlahan dia juga mulai merasa nyaman dengan keberadaan Dodi di sisinya.
Dodi orang yang mudah diajak bicara banyak hal, dia juga seorang pendengar yang baik. Sebagai orang yang ucapannya tidak pernah didengar, tentu saja sosok Dodi sangat dibutuhkan oleh Marie.
Hari itu TK Tempat Emily sekolah mengadakan acara karya wisata, Marie sibuk mempersiapkan segala sesuatunya dibantu oleh seorang pelayan dan juga Dodi.
Mulai dari baju hingga makanan, semua mereka persiapkan untuk putri satu-satunya keluarga itu.
"Aku mau bawa Sandwich 3 potong," celotehnya.
"Oke, Yuan putri," jawab Dodi seraya membungkus roti isi buatan pelayan.
Dari kejauhan, Marie hanya bisa memperhatikan bagaimana Dodi begitu dekat dengan putrinya. Dia merasa miris, karena semua perhatian yang Emily butuhkan justru dia dapatkan dari orang lain.
