Marie kembali membuka tirai jendela kediamannya, memeriksa apakah suaminya sudah kembali. Namun, yang dia dapatkan hanya kesunyian malam. Langit begitu gelap dengan hanya bertaburan bintang, meski begitu tetap indah dan memesona matanya yang mulai lelah.
Pesta pernikahan sudah di depan mata, bahkan persiapannya juga sudah rampung semua, hanya tinggal melaksanakan acara yang sudah dipersiapkan. Namun, sejak Martin dipekerjakan di perusahaan milik orang tuannya, pria itu jadi lebih sering menghabiskan waktu di perusahaan dibandingkan menemaninya. Padahal, dia masih ingin menghabiskan banyak waktu sebagai sepasang pengantin baru, tapi Martin begitu serius dengan pekerjaannya.
"Marie." Suara lembut seseorang dari arah timur membuatnya sedikit terkejut. Saat dia menoleh dan mendapati Elise di sana, Marie tersenyum tipis.
"Iya, Mam?"
"Martin belum kembali?"
Marie menggeleng pelan. "Belum, menyebalkan sekali."