Yustina menunggu sang putra di teras, seraya menikmati segelas kopi dan sedikit kudapan manis kesukaannya. Di tangannya dia sedang memegang secarik kertas berisi laporan terkait Mayang yang berhasil anak buah Nana dapatkan meski belum terlalu banyak, hanya seputar informasi pribadi saja.
"Ini informasi sampah," ujarnya seraya meletakkan kembali kertas itu ke atas meja.
"Ini hanya informasi dasar, Nyonya. Kami sedang menyelidiki sisanya dan harap anda bersedia menunggu," jawab Nana yang begitu penyabar.
"Baiklah, setidaknya aku sudah tahu wajah gadis itu. Menurutku, gadis sebelumnya jauh lebih cantik dan terlihat baik. Ya ... meski tetap saja penilaian tidak.cukup hanya dengan wajah saja."
"Tapi gadis sebelumnya adalah anak angkat dan tidak jelas ayah dan ibunya, Nyonya. Ya, meski saya akui gadis itu tidak punya catatan buruk sedikit pun
berdasarkan hasil pemeriksaan kami."
