Alexander kembali dengan perasaan kecewa, hari itu tidak berhasil menemui Anna sang pujaan hati. Pada masanya, alat komunikasi portabel tidak mudah dijumpai, hanya sebagian orang saja. Itu pula yang menyulitkan Alexander membuat janji dengan waktu yang akurat.
Diletakkannya kembali kunci motor itu di atas meja, lalu di pergi menuju kolam ikan yang Yustina buat sepanjang jalur hutan dan sungai buatan kediaman Wijaya.
Dia kesal, tapi entah pada siapa. Diraihnya kotak penyimpanan pakan ikan yang berada tidak jauh dari sana, melemparkannya ke dalam kolam dan seketika semua ikan itu berenang menghampirinya.
"Anda sudah kembali, Tuan?" tanya kepala pelayan kediaman.
"Uhm, begitulah. Mami sudah pergi, ya?"
"Benar, Tuan."
Alexander menghela napasnya berat. "Tolong ambilkan alat berkebun."
"Baik, Tuan muda."
Wanita itu berlalu menuju gudang penyimpanan, sedangkan Alexander bersiap dengan menggulung celana dan menyingsingkan lengan bajunya.
