Pagi harinya, dengan saksi-saksi palsunya dan juga uang yang dimilikinya, Robert mempercepat proses menjadikan anak Rose sebagai keturunan resmi Wijaya.
Secara resmi, hari itu Robert mempublikasikan bahwa Yustina sudah melahirkan anak kedua selama proses penyembuhannya. Meski memang itu adalah hal yang baik bagi putra Rose—David, tentu saja itu juga menjadi hal yang menyedihkan karena seorang Ibu bahkan tidak memiliki hak atas David sendiri secara hukum.
"Kamu sedih?" tanya Robert ketika melihat kekasihnya itu murung.
"Tentu saja aku sedih, karena bagaimanapun juga David adalah anakku."
"Ini demi kebaikan David, Rose."
"Aku tahu itu, tapi anehnya aku tetap saja kesal."
Dipeluknya tubuh Rose, lalu dikecupnya mesra. "Aku mengerti itu, tapi hanya ini satu-satunya cara agar anak kita aman."
"Rob, bagaimana kalau Yustina buka suara? Apa tidak sebaiknya saja kita bunuh sekarang?"