Malam paling buruk di saat tengah merayakan hari jadi pernikahan yang ke sekian kalinya, seorang wanita dengan mata sembabnya datang bersama anak laki laki yang seusia dengan putra Lidia.
"Siapa kamu?"
Lidia masih tersenyum menyambut wanita dengan penampilan yang acak acakan itu, sudut bibir wanita yang tampaknya lebih muda darinya sedikit robek. Dan, di wajahnya terdapat lebam lebam kebiruan, jelas terlihat kalau itu adalah bekas pukulan.
Alih alih menjawab, wanita itu malah terisak. Dia mengeratkan pegangannya pada sang putra.
"Kamu tamunya Mas Hadi?" tanya Lidia lagi masih ramah.
"Saya Rani, saya ... saya tidak tau harus memperkenalkan diri saya sebagai siapanya Mas Hadi, tapi, dia...."
Rani menarik tangan putranya ke depan, putranya maju satu langkah semakin dekat dengan Lidia.
"Dia, putranya Mas Hadi," aku Rani dengan berat hati.
"Hallo, kata Mama, saya harus panggil, Anda. Mama juga."