Di perjalanan pulang, gadis yang baru saja ke luar dari rumah sakit itu sibuk melamun dengan menyandarkan kepalanya di kaca mobil.
Sejak tadi Allard tak henti hentinya melihat Wiyana dari kaca spion depan, dia tak suka dengan Wiyana yang ini.
Gadis itu jadi pendiam, dan ini kali pertama Allard melihat Wiyana galau karena percintaan.
"Wi, sebelum pulang. Lo mau mampir dulu nggak di suatu tempat?" tawar Alea bermaksud mencairkan suasana yang tak enak di dalam mobil.
Wiyana menggeleng sebagai jawaban kalau dia tak ingin ke mana mana.
"Gue capek, kita pulang aja."
Alea mengangguk pasrah, dia tahu Wiyana pasti akan begini. Itulah dia jika sedang sakit hati, mangkanya Alea sangat menjaga Wiyana agar tak kembali terluka perasaannya.
"Wiyana, lo kenapa? Apa ada masalah? Kalau ada cerita sama kita," kata Allard pada akhirnya dia pun tak tahan dengan sikap diam Wiyana.
Menurutnya Wiyana berkali kali lebih menarik saat gadis itu banyak bicara dari pada diam seperti orang bodoh.