"Tidak lihat?"
Haidar tengah bertanya pada satpam yang berjaga di rumah mamanya, tentang keberadaan Wiyana.
Namun, satpam itu katakan dia tidak melihat Wiyana keluar dari gerbang. Satpam itu pun mengaku kalau dia tadi memang sempat meninggalkan pagar beberapa waktu jadi mungkin saja Wiyana keluar di saat itu.
"Baiklah, saya mengerti," katanya, setelah itu Haidar melacak ponsel Wiyana.
Dahinya berkerut melihat di mana titik keberadaan gadis itu.
"Bagaimana bisa dia di sana?" gumam Haidar merasa tak habis pikir.
Lalu Haidar teringat, Wiyana bilang kalau tempat itu dulu juga kampung halamannya. Jadi, wajar saja jika gadis itu tahu seluk beluk setiap jalan di sana.
Tanpa pikir panjang Haidar menyusul Wiyana ke sana, dia akan pulang sore ini. Lagi pula dia tidak mungkin meninggalkan Wiyana di sana walau gadis itu bilang itu adalah kampung halamannya.
Haidar pikir mereka datang bersama, maka. Pulang pun harus bersama.