"Aissss, ke mana hilangnya mereka?"
Sudah satu jam Dinda berkeliling taman, tapi sosok tiga orang tadi tak juga tampak batang hidungnya.
Dinda jadi ragu dengan penglihatannya sendiri.
"Apa tadi aku berhalusinasi?" ucapnya dengan wajah mengkerut.
Astaga, kesal sekali rasanya jika menjadi Dinda.
Wanita itu berhenti, dia cukup lelah. Mau berapa kali pun ia mengkelilingi taman, hasilnya tetap nihil.
"Tapi, kenapa aku harus cari mereka?" tambahkan semakin bingung dengan dirinya sendiri.
"Ah ... aku penasaran, ya. Aku hanya penasaran."
Rasa penasaran tentang seorang gadis yang bersama Ken dan Haidar memang mampu membuat wanita cantik dewasa itu jadi bingung dengan diri sendiri.
Dinda lihat lagi sekitar dengan seksama, memastikan sekali lagi. Persekian detik berikutnya akhirnya dia menyerah, baiklah. Mungkin Dinda harus bersikap bodoamat tentang apa yang terjadi pada Haidar.
"Udahlah, nggak penting juga mereka buatku lagi."