Ken benar benar memegang ucapannya, dia kini lebih sering menghabiskan waktunya bersama Mira.
Ini ia lakukan agar bisa tahu apa yang sebenarnya tak dirinya ketahui, Ken harus bisa mempercayakan perusahaan papanya yang kini dia tangani kepada orang yang ia percaya.
Dan, perusahaannya sendiri, ia percayakan pada asistennya yang sudah berpengalaman dalam hal itu.
"Mira, ayo makan, Nak!" ajak Ken dengan nada girang, Mira yang kala itu tengah bermain di ruang tengah langsung bangkit menuju meja makan.
Di sana juga sudah ada Rifa yang masih enggan bicara pada Mira setelah kejadian tak terduga itu, Rifa seperti tak punya wajah lagi untuk menemui putrinya.
Rifa hanya belum siap, jika nanti tiba tiba Mira mempertanyakan dirinya. Dan, Rifa juga belum bisa jujur pada Mira.
Ya, walau dirinya menyayangi Mira. Tapi, Rifa tentu lebih menyayangi dirinya sendiri.
Dia harus cari aman lebih dulu, sebelum nanti Kaila menemukan celah untuk menjatuhkan dirinya.
"Sini, Mira!"