Satu jam menghabiskan waktu di restoran, untuk banyak hal hingga bicara pada Dinda yang notabenenya tidak menyukai kehadiran mereka.
"Oh, iya. Aku lupa, aku mau beli shampo di supermarket dulu, soalnya shampo di hotel nggak cocok ke aku," aku Kaila menatap Dimas dan mamanya bergantian.
"Ya, udah. Ayo biar kuantarkan?" tawar Dimas bersiap untuk masuk ke mobil, tapi. Kaila lebih dulu mencekal tangan Dimas sehingga pria itu berbalik ke arahnya dengan dahi berkerut sembari bertanya.
"Ada apa?"
"Mama masih belum baik, jadi. Aku nggak mau biarin mama lama lama di luar, lebih baik kamu anter mama ke hotel dulu, deh. Dim, aku biar naik taksi aja, lagi pula arah hotel sama supermarketnya beda," seru Kaila meminta demi kebaikan sang mama.
Kaila tak ingin hanya karena shampo, mamanya harus menunggu lebih lama untuk bisa kembali beristirahat.
Walau Wiyana tak katakan dia lelah, atau ingin pulang dan segala macamnya. Kaila tetap tahu itu dari raut sang mama.
