"Wah, Ken. Papa, tidak duga kamu akan habiskan uang sebanyak itu untuk Kaila."
Di perjalanan dari Bandara ke rumah, Haidar membuka suara. Kini papa dan anak itu sudah benar benar sampai di Jakarta, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masih masing, namun. Dengan mobil yang sama.
Tentu saja itu sopir Haidar, dia akan mengantarkan putranya terlebih dahulu baru ia benar benar pulang.
Setelah menikah, Ken memutuskan untuk tinggal di rumah yang berbeda dengan papanya. Lagi pula dia memang sudah memutuskan itu sejak awal, dan Ken tak akan merubahnya.
"Ck, aku bingung, Pa. Harus berikan apa, terus aku tidak segaja melihat kacamata itu saat sedang melihat lihat di salah satu toko, mendadak aku merasa kalau kacamata itu sangat mencerminkan Kaila, tanpa pikir panjang. Aku langsung beli," aku Ken apa adanya dengan wajah yang yakin.
Haidar menggeleng mendengar alasan putranya. Sangat entang sekali Ken bicara, padahal yang dia beli bukan barang murah.