Semua pasang mata tertuju pada Ken yang baru saja bergabung ke aula dengan Wiyana yang dia menggandeng lengan otot Ken dengan begitu erat.
Seakan tak akan pernah melepaskan Ken apa pun yang terjadi.
Di antara tamu, Dinda tersenyum penuh maksud saat yang dia nanti nanti akhirnya muncul juga.
"Ah, Ken sudah datang. Ayo, Rifa!" ajak Haidar berusaha bersikap biasa saja, dia mengajak papa dan mama Rifa juga untuk mendekati Ken.
"Mari, Jeng Dinda!" ajak mama Rifa, membuat Haidar mengeraskan rahangnya menahan diri agar tak kesal sebab yang mengajak Dinda adalah calon besannya.
"Iya, Jeng. Duluan saja, saya akan di sini sampai putra saya sendiri yang akan mengajak saya ke sana," kata Dinda sangat percaya diri jika Ken akan mengajaknya ke tengah acara.
"Sudahlah, Ma. Ayo!" bisik papa Rifa sepertinya tak enak hati pada Haidar, dia tahu kalau Haidar tengah menahan kesal saat ini.