Dengan hatinya yang terluka, pria dengan status sebagai suami Wiyana itu berjalan dengan tak ada semangat hidup di trotoar.
Dia Allard, tadinya dia pikir ketika sampai akan langsung ke museum tempat putrinya melakukan kegiatan.
Tapi, apa yang dia lihat. Pemandangan paling menyakitkan melukai dirinya, luka luka di dadanya yang basah seperti tersiram oleh air perasan jeruk nipis. Rasanya sangat perih dan sulit untuk dijelaskan.
"Kamu selalu sakiti aku, Wiyana. Apa kamu bener bener udah berusaha untuk mencintaiku?" tanya Allard entah pada siapa.
Seketika langkahnya langsung terhenti di depan sebuah club' malam yang mana ramai dikunjungi oleh orang orang, Allard menoleh. Dulu dia sangat menghindari tempat tempat seperti itu.
"Sepertinya hari ini aku butuh minuman itu," gumam Allard seperti orang bodoh.
Dia tersenyum kecut, lantas tanpa banyak pikir lagi. Allard langsung masuk ke dalam sana.
***
