Tepat pada saat hari sudah gelap, Wiyana baru sampai di Jakarta. Kakinya bergetar menginjakkan kembali jalanan Jakarta yang penuh dengan kenangan itu.
Matanya berkaca kaca melihat sekitar, semuanya terlihat masih sama. Wiyana menarik napas panjang beberapa saat, setelahnya dia hembuskan perlahan.
Begitu dia rasa sudah bisa mengontrol diri, baru Wiyana meninggalkan bandara dengan menggunakan taksi.
Tak lupa wanita itu kembali mengaktifkan ponselnya yang sejak dalam pesawat dia nonaktifkan, ada banyak panggilan masuk dari guru Kaila.
"Ada apa lagi ini, kenapa mereka hubungi aku sebanyak ini?" gumam Wiyana terheran heran.
Karena penasaran Wiyana memilih untuk menghubungi balik nomor wali kelas putrinya.
"Hallo, ada apa, Bu. Kenapa menghubungi saya berkali kali, apa sudah ada kabar tentang Kaila?" tanya Wiyana langsung sangat mengharapkan jawaban yang bagus dari pertanyaannya itu.