"Ma, kapan aku pulang? Ini udah lama banget, loh. Papa pasti udah pulang juga," cakap Ken di sela sela makannya.
Dia melirik Dinda yang sibuk dengan ponsel, sejak tahu kalau Wiyana sudah kembali Haidar dapatkan.
Dinda tidak karuan, sebab ponsel Haru sulit untuk dihubungi. Dinda jadi mulai berpikir yang tidak tidak.
"Sebentar lagi, Ken. Kalau udah saatnya, ya?" katanya terdengar ambigu di telinga bocah berusia sebelas tahun itu.
"Kalau udah saatnya? Memangnya saatnya kapan, Ma?" tambah Ken membuat Dinda berdecak sebal sebab Ken terlalu banyak tanya.
Dinda sendiri jadi sulit untuk fokus dalam usahanya menghubungi rekannya yang sama sama kejam.
"Ck, nanti, Ken! Kenapa banyak tanya banget, sih? Kenapa kamu tanya tanya kapan pulang? Memangnya kamu nggak suka di sini sama Mama, hah?" omel Dinda masih dengan pandangan yang terfokus pada layar ponsel.