Allard terus memantau pintu rumah itu dengan seksama dari balik pohon kelapa, anak buah Haidar juga melakukan hal yang sama.
Mereka berpencar menyamar menjadi anak buah Haru, dan kerena memiliki profesi yang serupa.
Anak buah Hidar jadi bisa menyesuaikan diri layaknya para bawahan.
"Kenapa mereka lama banget? Si angkuh itu juga belum kasih tanda apa apa," gerutu Allard di tempatnya.
Bukannya apa apa, Allard hanya khawatir terjadi sesuatu di dalam dan dirinya tidak bisa membantu karena tak tahu seperti apa situasi di dalam sana.
Tak lama setelahnya terdengar suara tembakan dari dalam, mata Allard membesar. Anak buah Hidar juga memberikan reaksi yang sama.
Perasaan Allard mulai tak karuan, dia tampak gelisah dengan melihat pintu rumah Haru dan anak buah Haidar secara bergantian seakan ragu untuk bergerak.
Dan, jika. Tak bergerak takutnya Haidar dan Wiyana mengalami kesulitan di dalam sana.
