Wiyana menutup rapat pintu kamarnya, dia menghembuskan napas lega setelah akhirnya bisa melarikan diri dari Haru.
"Hufff, semoga mbok sampai dengan selamat," ujar Wiyana penuh harap.
Gadis itu tersenyum kecil, dia mengangguk sembari memengangi dadanya yang berdegup tak karuan.
Wiyana berpindah duduk ke kasurnya, dia membuka laci dan melihat di sana sudah kosong. Wiyana lagi lagi lega dan melebarkan senyumnya.
"Bagus mbok, mbok akan baik baik aja dengan semua perhiasan itu."
Ya, Wiyana tidak bohong soal akan memberikan semua perhiasannya untuk kepala pelayan guna berjaga jaga kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Dan, Wiyana tidak tahu saja jika Haru tengah memantau kepala pelayan itu.
***
"Ohhh, jadi itu yang namanya Ken?" tanya Maya dengan menolehkan kepalanya kepada Alea.