"Apa?" tanya Haru dengan sabar dia menantikan kelanjutan kalimat dari Wiyana.
"Ah, saya bosan terus di sini. Saya pikir berjalan jalan di tapi laut tidak akan buruk, tapi ... saya tidak berani pergi sendiri di malam hari. Apakah kamu mau menemani saya ke tepi laut?" alibih Wiyana berhasil menemukan alasan untuk membuat Haru keluar dari rumah.
Haru tersenyum tipis, ah. Mimpi apa dia barusan, kenapa mendadak Wiyana meminta padanya. Gadis itu tidak pernah meminta apa apa darinya, dan sekalinya minta. Lihatlah apa yang dia inginkan, wah. Wiyana sangat manis sekali pikir Haru.
Maka, dengan senang hati Haru mengangguk.
"Tentu saya akan temeni ke mana pun kamu ingin pergi, ayo!"
Haru mempersilahkan Wiyana berjalan lebih dulu, Wiyana mengangguk malu malu dia berjalan lebih dulu dengan Haru di belakangnya.
