Mereka yang tak pernah akur sebelumnya, kini duduk berdua saling berhadapan dengan masing masing tangan yang bersedekap dada dan wajah congkak.
Dua pria tampan itu bertemu di sebuah kafe karena sudah sepakat dari ke dua belah pihak sebelumnya.
"Jadi, Anda. Tidak merasa pernah melakukannya?"
Haidar membuka suara lebih dulu setelah cukup lama hanya diam.
Allard yang sudah muak dengan itu semua menghela napas panjang, dia memajukan tubuhnya ke depan.
Dilihatnya wajah Haidar dengan sangat serius.
"Harus berapa kali saya katakan? Saya tidak melakukannya, saya tidak pernah bertemu dengan Alea lagi setelah sore itu."
"Tapi, itu terjadi di hari yang sama dengan terakhir kali kalian bertemu," jawab Haidar menentang ucapan Allard.
Allard menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kafe, pria itu buang muka. Rasanya Allard ingin sekali marah karena tak ada yang mempercayai dirinya.
"Buktikan pada saya kalau hari itu setelah sore, Anda. Berada di rumah sakit," tantang Haidar serius.