Aila dan Sandro adalah orang terakhir yang meninggalkan ruangan itu. Setelah semua keluarga masuk ke kamarnya masing-masing, pasangan penganten baru itu masih saja duduk saling berdiam diri.
Mereka tak saling berucap kata, namun hati dan kepala keduanya riuh dengan segala opini dan persepsi tentang hasil rapat mendadak keluarga yang baru saja berlangsung.
Sandro lah yang lebuh dulu menyudahi menungnya. Ia berdiri dan mulai menaiki anak tangga menuju lantai dua.
Tanpa dikomandoi Aila mengiringi di belakang. Hingga mereka masuk ke kamar tidur, dan Sandro tak hanya sekedar menutup pintu kamar. Sandro mengunci pintu kamar itu dari dalam.
"Sebenarnya tak perlu kamu sekeras itu pada keluargamu. La."
"Aku sudah jengah, Mas."
"Maafkan aku, bila semuanya jadi kacau karena kesalahan yang tak sengaja kubuat."
"Sudah dari tadi kubilang, kalau aku sudah melupakan peristiwa itu dari dalam pikiranku."
"Besok aku berencana kembali ke kotaku."