"APA sebenarnya yang kau inginkan, Heh!" seru Leo mulai gerah. Gelegar suara Leo sama sekali tak menyiutkan nyali Dion.
Lelaki itu malah berbalik dan mengubah sasaran. Dengan sikap amat menjengkelkan dia mendekat ke arah Leo yang masih dibekap dengan kuat oleh si lelaki bertato. Namun bagaimana pun Leo bisa merasa sedikit lega, karena siasatnya untuk menyelamatkan Rahaya sementara ini berhasil.
"Kamu mau tahu, apa yang ingin kulakukan kepadamu?" tanya Dion dengan wajah memcemooh.
Buk ...! tiba-tiba sebuah tinju yang kuat mendarat di pelipis Leo. Pukulan telak itu membuat Leo dan lelaki yang memiting lehernya terjajar beberapa langkah ke belakang.
"Itulah yang selama ini ingin kulakukan padamu, pak Tua," erang Dion puas. Dia meludah ke lantai, demi melegakan hatinya yang panas.
Tak main-main, pukulan Dion meninggalkan luka cabik di pelipis Leo. Melihat darah segar merembes dari luka di pelipis korbannya, Dion malah terbahak-bahak.
