Hujan semakin deras saja diluar, suara gemuruh petir pun terdengar begitu jelas sampai ke dalam kamar yang gelap tanpa ada penerangan ini. Kenzo sudah membuka seluruh pakaiannya sekarang, begitu pun juga dengan Jasmine. Mereka saling menindih satu sama lain untuk mendapatkan kehangatan, bahkan keringat dingin pun malah keluar dari tubuh keduanya karena sudah sampai dipuncak gairah yang benar-benar sangat menyiksa.
Wajah putih Jasmine kini memerah dan sangat panas, menahan rasa sakit benda asing yang masuk lalu mengobrak-abrik ke dalam goa sempit miliknya itu. Ini adalah hal yang diluar dugaan Jasmine, ketika hal yang dia anggap sangat menyenangkan itu ternyata sangat menyiksa tubuhnya sendiri. Diluar ekspektasi karena bercinta untuk yang pertama kalinya ternyata akan sesakit ini, namun kenapa dalam cerita yang dia baca terlihat sangat menyenangkan?!
"Ken--zo... rasanya sakit sekali cukup!" rengek Jasmine kepada lelaki yang tengah asik sendiri di atas tubuhnya itu.
Lelaki itu mengusap wajah cantik Jasmine agar dia tidak terlalu merengek bahkan menjerit keras, takut-takut jika akan ada orang yang mendengar suara mereka. Walau pun hujan diluar cukup deras, tetap saja jarak rumah Jasmine dengan para tetangga cukup berdekatan. Oleh karena itu pasti akan menimbulkan fitnah jika sampai mereka sadar jika gadis yang tinggal sendirian ini membawa seorang lelaki ke dalam rumahnya.
"Diamlah sebentar lagi cantik, karena aku akan segera datang..." bisik Kenzo ditelinga gadis yang tengah merintih kesakitan itu.
Beberapa gaya hingga menit-menit yang menyakitkan pun Jasmine lewati, bahkan nyawa gadis ini seakan keluar dari tubuhnya. Benar-benar lemas dan tidak bertenaga lagi, kenapa Kenzo masih saja terus menyetubuhinya tanpa akhir?! padahal sudah jelas terlihat jika Jasmine tidak kuat lagi.
Drassssss
Suara air mengalir membasahi tubuh Jasmine dan juga Kenzo, kedua orang ini mandi bersama setelah melakukan hubungan badan beberapa saat yang lalu. Rasanya masih sangat lemas, namun tidak nyaman juga karena cairan lengket dan anyir memenuhi tubuh gadis ini. Kenzo menatapnya dengan senyuman yang manis, bahkan lengan kekar itu dengan santai mengusap pipi Jasmine. Pertemuan pertama yang sangat menyenangkan dan juga memuaskan dirinya, kadang-kadang Kenzo bisa menemukan gadis seperti Jasmine. Dia terlihat sangat polos dengan segala tingkah lakunya, namun pasrah jika sudah terpancing oleh sentuhan seorang lelaki. Mungkin untuk kedepannya, Kenzo akan memasukan Jasmine ke dalam list wanita-wanita cantik yang akan dia kencani selanjutnya.
"Kemarilah, aku akan membersihkan tubuhmu," ucap Kenzo sembari menyiramkan air ke tubuh Jasmine.
Gadis itu terlihat sangat malu dan juga canggung karena lampu yang sudah menyala, kini mereka bisa melihat tubuh masing-masing dengan jelas dan juga detail.
"Kenapa wajahmu seperti itu hm?" tanya Kenzo kepada gadis itu.
"Aku malu, ini adalah pertama kalinya aku melihat tubuh seorang lelaki. Bahkan bersentuhan dengan lawan jenis, padahal kita belum saling mengenal lama, dan bisa dibilang orang asing. Kenzo, apakah kau juga baru pertama kali melakukan semua itu?" tanya Jasmine dengan wajah polosnya.
Lelaki itu tersenyum penuh arti, "Kau kecewa jika aku pernah melakukan itu dengan orang lain sebelumnya?"
Jasmine teridam, mungkin dia tidak terlalu kecewa jika Kenzo sudah melakukan itu sebelumya bersama wanita lain. Lagi pula siapa yang tidak akan tergoda dengan lelaki seperti dia? bukan hanya wajah tampan dan juga tubuhnya yang indah, akan tetapi cara Kenzo berbicara begitu menarik perhatian. Apalagi dengan tatapannya itu, Jasmine benar-benar sangat menyukai tatapan lelaki tampan itu. Sangat tajam dan mempesona.
"Semua orang punya masa lalu dan pastinya sudah merasakan apa itu kencan dan juga berciuman, aku merasa begitu kolot karena baru merasakan itu pertama kali hehe..."
Tertawaan yang tidak berniat sedikit pun, Jasmine membasahi tubuhnya dengan cepat dan ingin segera mengakhiri kecanggungan yang tiada tara ini. Namun satu hal yang membuat Kenzo penasaran, kenapa milik gadis ini tidak berdarah ketika miliknya menghajar habis benda sempit itu. Sampai sebuah pikiran buruk pun terlintas di otak lelaki ini jika Jasmine bukanlah seorang perawan seutuhnya, dia boleh saja pura-pura polos dan lugu akan tetapi tidak menjamin dalamnya seperti itu.
***
Hujan diluar semakin deras saja, Kenzo pun bingung harus pulang bagaimana. Sampai akhirnya gadis itu menawarkan dia untuk menginap dirumahnya, lagi-lagi sebuah keberuntungan yang dia dapatkan ketika seorang gadis cantik membuatnya puas dengan segala pasilitas dan pelayanan malam ini.
"Jasmine apa kau yakin tidak akan masalah jika aku menginap disini?" tanya lelaki itu dengan wajah bingungnya.
"Mm tentu saja, kau bisa pulang lebih awal sebelum orang-orang disini keluar untuk menjalani aktivitas mereka. Jadi menginaplah karena hujan semakin deras, dan aku pun tidak memiliki jas untuk kau dipinjamkan," ucap Jasmine kepada lelaki itu.
"Terima kasih, kau sudah sangat baik padaku padahal kita baru saja saling mengenal. Oh iya apa boleh aku bertanya sesuatu yang mungkin akan sedikit menyinggung?" tanya Kenzo kepada gadis itu dengan perasaan ragu.
Jasmine sedikit takut karena lelaki itu menatapnya begitu, "Apa? kau bisa tanyakan semuanya."
"Apa kau benar-benar masih perawan? maaf jika aku menyinggung karena tadi aku tidak melihat darah keperawanan yang mengalir dari milikmu."
DEG !
Jantung gadis ini langsung berdetak begitu kencang, kenapa bisa Kenzo berfikiran seperti itu? padahal seumur hidupnya dia tidak pernah bersentuhan dengan lelaki mana pun! bahkan untuk berciuman saja dia tidak pernah melakukannya. Akan tetapi kenapa lelaki ini langsung menuduhnya sebagai gadis yang bukan perawan?!
"Kenzo aku berani bersumpah jika aku belum melakukan hal seperti itu dengan siapapun, aku juga tidak terlalu mengerti kenapa sampai tidak berdarah!" rengek Jasmine kepada lelaki itu.
"Benarkah? ah kau mungkin type wanita yang memang tidak berdarah jika melakukan hal seperti itu untuk pertama kalinya. Aku juga tidak terlalu paham, akan tetapi jika memang kau belum pernah melakukannya bersama lelaki lain maka memang begitulah yang terjadi. Maaf karena sudah menuduhku yang bukan-bukan," ucap Kenzo dengan wajah bersalahnya.
"Iya tidak apa, ngomong-ngomong aku akan tidur duluan karena besok harus bekerja, jadi selamat malam Kenzo," ucap Jasmine kepada lelaki itu.
"Ah iya baiklah, kau tidur yang nyenyak dan mimpi indah. Selamat malam juga Jasmine..."
Gadis itu pun membalasnya dengan senyuman kemudian pergi ke kamarnya sedangkan Kenzo tidur di tengah rumah, setelah kejadian tadi Jasmine tidak ingin tidur bersama karena takut hal itu terjadi lagi ditambah dengan perasaan sakitnya. Jasmine juga benar-benar bingung kenapa dia bisa melakukan hal seperti itu bersama dengan seorang lelaki yang belum dia kenal dengan baik, benar-benar seperti wanita murahan. Akan tetapi jujur saja Jasmine juga sedikit menikmatinya.
Gadis ini berguling-guling di atas ranjang sembari memukuli guling yang ada diperlukannya, memikirkan hal-hal fulgar yang terjadi tadi bersama lelaki tampan itu.
"Arghhh gila otakku benar-benar sangat kotor! apa setelah ini hubungan kita akan berubah?! tunggu bagaimana jika itu hanya sebuah cinta satu malam?!"