"Apakah seorang teman juga bisa saling berciuman?!"
Pertanyaan Jasmine benar-benar membuat lelaki itu tercengang dengan sedikit kebingungan didalam hatinya, kenapa gadis itu menanyakan hal seperti ini padanya?! dan lagi Kenzo juga bingung harus menjelaskan seperti apa dan bagaimana. Dia juga mencium Jasmine disaat yang tidak tepat sehingga memunculkan sebuah pertanyaan yang tidak bisa dia jawab sendiri, sekarang kira-kira apa yang akan lelaki itu katakan?!
"Jasmine, kenapa kau menanyakan hal seperti itu? memangnya seorang teman tidak boleh mengungkap perasaan sayang mereka?"
Lagi-lagi Kenzo malah membalikan pertanyaan yang di utarakan oleh Jasmine, jelas gadis itu langsung terdiam bukan main dengan seribu kebingungan di dalam hatinya. Memang tidak ada salahnya jika seorang teman mengungkapkan perasaan sayang mereka, namun apakah ciuman dibibir juga termasuk mengungkapkan kasih sayang seorang teman?! rasanya itu terlalu berlebihan bagi Jasmine. Karena selama dia berteman dengan Rifan pun mereka jarang sekali saling berpegangan tangan atau bahkan bercanda untuk mencium, namun kenapa Kenzo berspekulasi jika hal seperti sangat biasa? bahkan terlihat lebih mudah dari kelihatannya.
Jasmine menatap kedua mata lelaki itu, "Bukan tidak boleh, namun aku rasa ciuman adalah sesuatu yang sangat sensual bahkan sensitif untuk dilakukan dengan seorang teman. Karena yang aku tahu dan aku jalani saat ini bersama Rifan tidak pernah sampai seperti itu Kenzo, kami menjalin hubungan yang biasa. Bahkan tidak sampai saling menyentuh, jadi aku rasa menjadi seorang teman tidak seperti ini."
Lelaki itu tersenyum, sepertinya Jasmine menginginkan sebuah hubungan yang lebih dari sekedar teman biasa. Akan tetapi untuk saat ini dia tidak akan langsung memberikannya, karena itu adalah hal yang harus dia pertimbangkan dengan sangat baik.
"Jadi kau masih belum mengerti rupanya, di dalam sebuah hubungan pertemanan itu ada berbagai versi yang berbeda-beda. Pertama, itu adalah teman biasa. Dan yang kedua adalah hubungan teman yang sangat spesial, jadi kau bisa menebak dimana posisi kita sekarang Jasmine?" tanya Kenzo kepada gadis itu.
Teman spesial katanya, hubungan macam apa yang dimaksud oleh lelaki ini? sungguh aku tidak pernah mengerti sedikit pun tentang hal-hal seperti itu. Karena yang aku tahu selama ini jika berciuman adalah ciri khas dua orang lelaki dan perempuan yang tengah berpacaran, oleh karena itu aku menanyakan hubungan yang Kenzo berikan padaku. Namun kenapa dia malah mengatakan hal seperti itu?!
Jasmine dibuat bingung, dia pikir jika teman adalah teman biasa. Namun sepertinya semua itu tidak berlaku bagi Kenzo, karena dalam sebuah hubungan pertemanan saja dia bebas melakukan apapun termasuk mencium atau bahkan meniduri seorang wanita. Sifat yang sudah jelas mencerminkan seorang playboy dan player sejati, yang sebenarnya harus Jasmine hindari. Namun gadis itu malah terlihat senang dengan kehadiran Kenzo didalam hidupnya, terlebih karena untuk pertama kali seorang lelaki berhasil membuat jantungnya berdegup begitu kencang.
"Jadi kita ini teman spesial? begitu katamu Kenzo?" tanya Jasmine kepada lelaki itu.
"Iya cantik, kau pintar sekali menebak. Jadi apa kau masih kecewa dengan hubungan yang kita jalani seperti ini?" tanya Kenzo kepada gadis itu.
Jasmine menggelengkan kepalanya, jadi begini rasanya memiliki seorang teman spesial. Menjalani sebuah hubungan yang sebenarnya masih belum bisa dia pahami dengan pasti. Akan tetapi demi sebuah perasaan tertarik dan penasarannya, Jasmine akan tetap bertahan dan mencari tahu juga kemana takdir akan membawa mereka berdua.
"Sudah jangan pikirkan hal yang macam-macam, lagi pula apa salahnya untuk saling mengenal baik untuk menjadi teman yang sangat spesial? apalagi ketika aku merasa cocok jika sedang berbicara denganmu Jasmine," ucap Kenzo kepada gadis itu.
"Hm aku juga merasa begitu, apalagi jujur saja jika aku tidak pernah mengerti sedikit pun tentang teman atau pun hubungan percintaan. Jadi iya maaf saja jika mungkin banyak hal aneh yang akan kau lihat nantinya hehehe..."
Gadis ini benar-benar sangat manis, dia tidak menyangka jika Kenzo bisa bertemu dengannya. Apalagi bibir itu yang jika tersenyum membuatnya begitu candu dan ingin melumatnya sampai habis, benar-benar menggemaskan.
Mereka mengobrol beberapa saat sembari menikmati makanan yang ada dimeja, tidak lupa dengan menceritakan kehidupan pribadi masing-masing yang membuat susana semakin terasa hangat saja. Bahkan ketika hari sudah semakin larut, Jasmine baru sadar jika dia sudah melewatkan jam tidur rutinitasnya. Namun karena masih ada Kenzo disana, gadis ini tidak mungkin akan tidur begitu saja bukan?!
"Kenapa, apa kau mengantuk Jasmine?" tanya Kenzo kepada gadis itu.
"Hah? tidak juga, tapi sebenarnya sedikit sih hehehe..." jawab gadis cantik itu.
Kenzo mengecup bibir Jasmine sekilas kemudian mengambil kunci motor yang dia letakan di atas meja, "Aku akan pulang sekarang jadi tidurlah, mungkin kapan-kapan jika kau tidak sibuk kita akan bertemu lagi. Ehh itu juga kau mengijinkan aku untuk datang ke rumahmu."
"Ehh Kenzo! aku tidak bermaksud untuk mengusir mu sungguh! maafkan aku karena memang aku harus bekerja besok, mungkin weekend kita bisa bertemu lagi bagaimana?" tanya gadis itu.
"Iya aku akan menunggu kabar darimu, jadi selamat malam Jasmine!"