"Sayang, maaf jika aku tidak bisa datang ke rumahmu. Maaf juga karena aku tidak memberikan kabar atau mungkin menjawab semua panggilan masuk serta telpon darimu, teman-temanku tiba-tiba saja mengajak minum jadi aku pergi bersama mereka hehehe. Kau tidak marah kan sayang?"
Kenzo menghela nafasnya panjang, menahan segala emosi yang sebenarnya ingin sekali meledak dalam satu letusan. Sebuah kecurigaan muncul di benak lelaki ini, kemana gadis itu pergi? lalu apa yang dia lakukan sampai tidak bisa memberikan kabar sedikit pun kepada kekasihnya?
Ingin sekali Kenzo berfikir positif, hanya saja tidak bisa. Perasaan sayang dan cinta yang berlebihan membuat lelaki ini terus saja berfikiran buruk, Kenzo sangat takut jika sampai Angle pergi bersama dengan lelaki lain. Iya itu mungkin saja karena selama ini mereka sibuk dengan urusan masing-masing, Kenzo yang sibuk bekerja sedangkan Angle yang fokus pada study nya. Mereka jarang sekali bertemu, bahkan sekedar memberikan kabar. Dan sekarang adalah waktu dimana Kenzo ingin menikmati malam bersama kekasihnya, namun tidak bisa karena masalah yang menimpa Kenzo beberapa saat yang lalu.
Namun lelaki tampan itu masih tetap bisa tersenyum walau pun hatinya penuh dengan perasaan kecewa, bahkan Kenzo mengusap wajah merah Angle yang sudah panas karena alkohol kemudian menciumnya sekilas.
"Iya sudahlah, jika kau memang benar pergi dengan teman-temanmu tidak apa. Hanya saja berapa banyak kau minum sampai mabuk seperti itu sayang?" tanya Kenzo kepada kekasihnya.
Angle memeluk erat pinggang lelaki tampan itu, "Tidak banyak kok! hanya saja aku memang belum kuat untuk minum, oh iya kenapa rumahmu bersih sekali? bukankah kau bilang akan menyiapkan pesta untukku?"
"Lebih baik kita masuk dulu, aku akan menceritakan semuanya di dalam," ucap Kenzo kepada kekasihnya.
Angle pun menurut dan masuk mengikuti kekasihnya dari belakang, mereka duduk disebuah sofa dan saling menatap satu sama lain. Gadis itu benar-benar tidak bisa mengontrol diri terlebih karena efek alkohol yang sudah mengendalikan pikiran dan juga tubuhnya, dia duduk dengan mata yang merah kemudian berbicara ngawur. Padahal disana Kenzo sedang menjelaskan tentang apa yang terjadi dengan keluarganya, namun iya harus bagaimana lagi? begitulah jika berbicara dengan seseorang yang sedang dipengaruhi oleh alkohol.
"Jadi ibumu telah menggadaikan rumah itu tanpa sepengetahuan kalian berdua? wah dia benar-benar sangat jahat Kenzo. Kenapa bisa ibumu melakukan hal sekejam itu hah? apa kau tidak pernah memberikan dia uang? dengar wanita itu harus selalu dimanjakan dengan uang dan juga kasih sayang, jadi mungkin semenjak ayahmu sakit dia jadi merasa kurang sekali segalanya!" ucap Angle dengan santainya.
Kenzo menatap dengan tajam, "Iya aku paham itu, semenjak ayah sakit ibu memang sedikit berubah. Tapi bukankah mereka saling mencintai? tapi kenapa ibu bisa sampai melakukan hal seperti itu? sungguh aku sangat membencinya sekarang."
Angle menatap dengan sedikit perasaan kesal, entah mengapa semua yang ada di dalam diri Kenzo terasa begitu menyebalkan. Bukan hanya bisnis keluarganya saja yang kacau, akan tetapi hadiah yang dia berikan di hari ulang tahunnya pun tidak menyenangkan. Angle mendapat sebuah kemalangan yang tidak pernah ingin dia tahu atau pun ikut campuri, namun karena ini tentang keluarga kekasihnya dengan terpaksa dia harus tahu. Sudah cukup lelah Angle dengan keadaan dirumah, namun sekarang malah dibuat pusing lagi. Andai saja jika boleh memilih, mungkin dia tidak akan pernah datang kemari atau bahkan mendengarkan keluh kesah kekasihnya itu. Sungguh kejam memang, namun beginilah sifat asli seorang Angle. Wajahnya yang cantik bagaikan bidadari, tapi memiliki hati selicik iblis.
"Kenzo, aku tahu kau sedang bersedih dan kesal tentunya saat ini. Akan tetapi apakah kau akan menunjukan itu juga di hari ulang tahun kekasihmu?"
Angle menatap dengan perasaan kecewa, iya itu bisa terlihat sangat jelas dan Kenzo pun merasakannya. Mungkin dia telah salah bicara karena mengatakan semua berita buruk ini kepada kekasihnya, jadi mau tidak mau Kenzo pun akan berhenti sejenak dan melupakan masalah yang tengah dia hadapi sekarang.
"Maafkan aku sayang, mungkin semua masalah ini memang telah membuatku tidak fokus. Baiklah kalau begitu kita makan dan minum di ruangan belakang saja, kebetulan aku memindahkan semuanya kesana karena ayahku disini. Tapi jangan khawatir karena dia tidak akan mengganggu kita, beliau sedang istirahat karena penyakitnya kembali kumat," ucap Kenzo kepada kekasihnya.
Angle mengangguk, "Iya baiklah."
Kedua orang ini pun pergi ke sebuah ruangan belakang yang memiliki lahan sempit dan Kenzo gunakan untuk menyimpan beberapa tanaman disana, iya walau pun dia adalah seorang lelaki namun tetap saja menyukai udara yang sejuk dan juga pepohonan yang rindang. Udaranya benar-benar dingin, apalagi sekarang sudah masuk dini hari. Namun karena ada alkohol yang Kenzo siapkan, keduanya mungkin akan merasa sedikit hangat sekarang.
"Jangan terlalu banyak minum, kau sudah sangat mabuk!" gerutu Kenzo kesal.
Gadis itu tertawa kecil, "Kenapa kau menatapku seperti itu hm? lagi pula aku sedang minum denganmu bukan orang lain. Oh iya apa kau yang mengantarkan kotak perhiasan kecil dengan sebuah kalung di dalamnya? sore tadi aku membukanya dan ini benar-benar manis, terima kasih sayang."
"Iya sama-sama, maaf karena aku mengirimnya seperti itu. Tadinya aku pikir akan memberikan hadiah kalung itu secara langsung, namun bukankah lebih bagus jika aku mengirimkannya dengan surat yang manis? maaf karena bisnis ayahku sedang bangkrut aku tidak bisa memberimu kado mahal atau pun barang-barang mewah seperti dulu. Akan tetapi mungkin kehangatan malam ini bisa mengobati segala rasa kecewa yang kau rasakan sekarang."
Kenzo menatap kekasihnya dengan mata yang sayu, dia memang tidak banyak min um bahkan efek alkohol saja belum sampai mengendalikan pikiran lelaki ini. Namun entah mengapa dengan semua perasaan kesal karena masalah yang dihadapinya, Kenzo ingin bersenang-senang dan melepas semuanya sekarang. Mungkin ini adalah waktu yang tepat bagi dia untuk meminta sebuah keseriusan tentang hubungan mereka, disaat Kenzo akan menguji Angle dengan permintaannya yang tidak biasa.
Sebuah kecupan bahkan telah memberikan gadis itu sebuah kode jika dia meminta sesuatu yang tidak biasanya malam ini, dan karena Angle dalam keadaan mabuk parah sekarang dia hanya bisa tersenyum sembari mengusap wajah tampan kekasihnya itu. Apakah ini waktu yang tepat untuk mereka melakukan hal itu? disini?
"Kenapa kau menatapku seperti itu sayang?" tanya Angle dengan senyuman manis dibibirnya.
Tanpa banyak basa-basi lagi, Kenzo langsung mendorong tubuh sang kekasih sampai terlentang di atas sofa. Dia juga menindihnya dengan mantap hingga membuat Angle merasa heran namun tertawa girang.
"Aku ingin tidur denganmu malam ini, apa kau mau memberikan keperawananmu itu padaku Angle?"