Kirana Larasati datang ke taman kanak-kanak untuk menjemput anak-anak setelah bekerja, dan ingin Bima pulang bersamanya. Tapi dia tidak menyangka Susan datang untuk menjemput Bima.
"Mommy..."
Bima jelas mengeluarkan ekspresi ketakutan. Setelah menelepon Mommy, dia kembali menatap Kirana Larasati dengan penuh harap.
"Bima, bukankah kamu senang jika ibu menjemputmu sepulang sekolah?"
Susan tersenyum munafik, dan senyumnya membuat Bima semakin ketakutan. "Mommy..."
Bima tidak tahu harus berkata apa, tetapi suaranya menjadi semakin kecil. Karena hanya dia sendiri yang bisa melihat warna kejam di mata Mommy.
"Susan, bisakah kamu membiarkan anak-anak datang ke rumahku? Jika kamu tidak khawatir, kamu bisa mengikuti mereka bersama."
Kirana Larasati mencoba membantu Bima, tetapi hanya bisa berbicara dengan lembut. Faktanya, kebencian sudah tumbuh di dalam hatinya.
"Tidak perlu mengganggumu nona Kirana, kamu telah bekerja keras selama sehari. Aku akan mengambil kembali anakku."