"Sudah waktunya makan malam, jangan bilang apa – apa lagi. Cepat makan."
Kirana menatap tanpa daya ke arah Irfan dan kemudian mulai makan.
Sial, dia tidak tahu betapa sulitnya baginya untuk menyelesaikan masalah. Tidak tahu betapa mudahnya. Apakah Irfan tidak tahu seberapa besar manfaat pengembangan perangkat lunak ini bagi perusahaan?
Demi manfaat yang luar biasa ini, tidak boleh dikatakan bahwa dia tidak efisien dalam pekerjaan, karena dia sangat muak mencari orang lain, mengapa dia harus lelah selama sehari?
Kirana mengutuk Irfan di dalam hatinya, tetapi dia hanya bisa berpegang pada ketidakadilan di hatinya. Jika kata-kata ini diucapkan, pasti akan menimbulkan kontroversi yang tidak perlu.
Irfan tidak pernah menganggapnya sebagai orang penting, dan diharapkan dia sudah terbiasa dengannya.
Pada saat ini, sekretaris Selvi membawa dua gelas air dan masuk. Melihat kedua orang itu duduk berdekatan, dia pertama kali terkejut dan kemudian mengerutkan kening.