"Hee, iya."
Rio meringis. Gigi-giginya yang putih, membuat orang lain merasa iri hingga ingin memukulnya.
"Kenapa di sini? Aku ngga mau loh sampai dimarahin om Haryadi cuma gara-gara kamu," ucap Roger.
"Ya ampun, Kak. Cuma gara-gara aku sih, kesannya kayak aku ngga penting banget," balas Rio.
"Memang kamu ngga penting, kan?"
"Tapi aku kan-"
Klek.
Seseorang juga memasuki cafe, menyusul Roger dan Rio yang sudah sampai lebih dulu.
"Halo, Pak. Selamat pagi, maaf saya terlambat," sapa wanita yang baru saja tiba.
Mendengar kata terlambat, Roger melihat jam pada layar ponselnya. "Jam 7 lebih 55 menit. Masih kurang 5 menit sebelum jam 8. Kamu tidak terlambat, tidak perlu meminta maaf," balas Roger.
Tampaknya wanita itu terkesan dengan balasan yang Roger katakan. Wanita itu mendongak saat mendengarkan kalimat Roger tadi.
"Terima kasih, Pak. Terima kasih karena bapak sudah memberi saya kesempatan untuk membuktikan kemampuan memasak saya," timpal gadis itu.