Sejak perayaaan wisuda hari itu, Roger dan Val sudah tidak bertemu lagi. Sudah hampir satu minggu. Ya, satu minggu mereka tidak bersama sepanjang waktu.
Roger sibuk belajar bisnis, sedangkan Val tengah sibuk membantu usaha ayahnya. Mungkin, untuk ke depannya, mereka akan jarang bertemu.
"Val, sini bantu ayah sebentar," panggil Haryadi.
Saham Haryadi yang ada di perusahaan luar negeri ia jual untuk membangun restoran dan toko bunga. Seperti keinginan mendiang ibu Val saat masih hidup, ia ingin sekali memiliki toko bunga dan restoran sendiri.
Jakarta adalah kota kelahiran ibu Val. Orang tua Val pindah ke luar negeri karena hubungan mereka tidak direstui karena Haryadi berasal dari keluarga biasa-biasa saja.
"Iya, ada apa, Yah?" tanya Val, menghampiri.
Bangunan yang masih kosong sengaja dibagi dua untuk dijadikan restoran dan toko bunga. Toko bunga memiliki luas seperempat dari luas restoran.