"Enak banget, Om. Besok beliin lagi ya," pinta Ai, membuat Syifa tertegun.
Uhuk-uhuk.
Syifa tersedak karena perkataan Ai tadi. Jadi, bubur ayam yang Syifa makan adalah pemberian Roger?
"Mama minum dulu, Ma. Ini, Ma." Ai memberikan segelas air minum pada Syifa.
"Mama kenapa sih? Mama lagi mikirin apa, kok sampai tersedak gitu makannya?" tanya Ai.
Syifa menggelengkan kepala. Ia belum bisa menjawab, masih terasa aneh di tenggorokannya akibat tersedak tadi.
"Mama minum lagi aja, makannya juga pelan-pelan ya," pinta Ai.
Sementara Ai kembali menikmati sarapannya, Syifa melihat ke arah laki-laki yang kini tengah makan bersama mereka - Roger.
Ada ekspresi aneh yang terlukis di wajah Roger. Tidak seperti biasanya. Syifa melihat Roger tampak bahagia saat bersama Ai, tetapi tidak saat mereka bersama sewaktu di Roval Cafe atau pun tempat lainnya.
Kali ini berbeda. Syifa bisa melihatnya. "Pak Roger, maaf sebelumnya. Bapak datang ke sini pagi pagi begini, ada perlu apa ya?' tanya Syifa.