Sudah tiga hari Tasya tidak masuk ke sekolah. Devano melirik ke arah bangku yang biasa menjadi tempat duduk Tasya. Ada rasa khawatir yang melanda hatinya. Apalagi, izin Tasya tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.
Dia teringat kembali pertemuan dengan Tasya dan ibu gadis itu. "Apa mungkin perilaku aku kurang sopan tiga hari yang lalu?" ucap Devano dalam hati.
Tasya telah mengusik pikiran Devano sesaat. Ia memegang pensil, tanpa sadar ia malah menjatuhkannya di meja. Dia lebih menyibukkan diri memikirkan Tasya ketimbang mencatat materi yang ditulis oleh guru PPKN yang berada di papan tulis.
Perkataan guru itu juga tidak terdengar Devano. Padahal, suaranya cukup lantang yang dapat didengar oleh seluruh murid kelas satu. Devano yang terlalu fokus memikirkan Tasya, ia tak sengaja memukul meja. Beberapa siswa memperhatikan Devano serta guru yang mengajar.