Segerombolan orang menghadang Tasya dan ibunya. Mereka tak ingin melepaskan kedua perempuan itu. Tatapan mata mereka beralih pada benda yang dipegang Tasya. "Dasar pencuri!" teriak salah satu diantara mereka.
Wanita itu berusaha untuk menyelamatkan putri semata wayangnya, karena tindakan itu membuatnya terdorong. "Ibu!" teriak Tasya. Dia berusaha menyelamatkan sang ibu, namun dia didorong oleh beberapa orang hingga terjatuh.
"Tasya! Kamu harus bertahan, Nak!" seru wanita itu. Ia tak mau anaknya terluka. Segala upaya ia lakukan untuk bangkit, tetapi kedua kakinya terasa lemas, tak berdaya. Dia merasa tak berguna menjadi seorang ibu.
"Kalian tidak boleh menyakiti putriku. Lepaskan dia!" ucapnya. Tetesan air mata menggenangi wajahnya. Gadis kecil itu merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Tubuh Tasya penuh luka lebam karena siksaan mereka. Dia ingin merengkuh Tasya. "Hentikan! Jangan seperti ini!" Dia mengepalkan tangan, lalu berusaha menggerakkan kedua kakinya sekali lagi.