Viktor terkejut ketika membuka pintu kamar hotel mertuanya. Ia melihat sosok wanita berdiri membelakanginya. Viktor berhasil menguasai dirinya, lalu ia pun tersenyum.
"Halo, selamat siang. Anda mencari siapa?"
Viktor maju beberapa langkah. Wanita tersebut memutar tubuhnya. Betapa terkejutnya Viktor ketika si wanita tersebut membuka kacamata hitamnya.
"Viktor, mengapa kau lama sekali? Tahukah kau? Aku lelah menunggumu!"
Viktor tersenyum lebar seraya meraih tangan si wanita yang ternyata adalah Xandrova. Ia menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Kau sungguh sempurna, Zoya!"
Viktor berseru dengan kedua mata berbinar. Mendapatkan perlakuan istimewa dari sang suami, tentu saja membuat Xandrova salah tingkah.
"Viktor, siapa yang datang? Persilakan tamu kita untuk masuk dan jangan biarkan dia kecewa!"
Suara Galana menggelegar dari dalam kamar hotel. Viktor pun tertawa kecil mendengarnya.
Memangnya Mama pikir, siapa yang datang mengunjungi merekaーDavidoff dan Galana? tanya Viktor di dalam hatinya.
"Apakah kau mendengar teriakan Mama, Zoya?"
Viktor bertanya dengan lembut. Ya, Viktor selalu bersikap seperti itu kepada istrinya karena ia tidak ingin kehilangan kepercayaan dari Gennadius Zigfrids Konstantin.
"Ya, aku mendengarnya, Viktor."
Xandrova memakai kembali kacamatanya seraya mengangguk. Ia menatap Viktor yang tidak berhenti tersenyum.
"Mari, masuk!"
Xandrova mengajak Viktor masuk. Pria itu pun mengikuti di belakangnya.
"Hah?!"
Betapa terkejutnya Galana dan Davidoff ketika melihat anak kandungnya melangkahkan kaki menuju sofa di mana kedua orang tuanya duduk.
"Kaーkau ...."
Galana tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya di depan Viktor dan Xandrova.
"Ma, Pa, ayo kita nikmati matahari musim panas di pinggir sungai Neva!"
Xandrova mengajak sang ibunda untuk pergi bersamanya. Viktor memperhatikan gerak-gerik istrinya dari ambang pintu.
"Hei, Viktor!"
Davidoff memanggil sang menantu hingga membuat Xandrova terkejut.
"Ya, Pa?"
Viktor berjalan mendekati Davidoff. Ia melihat Xandrova sedang mengerutkan keningnya.
"Mengapa kau hanya berdiri di sana?! Cepat siapkan keperluan kami untuk berjemur di bawah sinar matahari!"
Keperluan berjemur seperti apa yang Papa maksud? Aku tidak mengerti, batin Viktor.
"Pa, sudahlah! Mari kita pergi sekarang, Viktor!"
Xandrova tidak memedulikan perintah Davidoff. Ia menarik tangan Viktor, lalu berjalan meninggalkan kedua orang tuanya.
"Zoya! Zoya, tunggu Mama!"
Galana berteriak dengan maksud menghentikan langkah Xandrova dan Viktor. Ia bangun dan segera bergegas menyusul mereka.
"David! Tak, chego zhe ty zhdesh'?" (Arti: Jadi, tunggu apalagi??)
Mendengar teriakan Galana, Viktor tersenyum tanpa diketahui oleh Xandrova.
Terima kasih, Zoya! Kau selalu menyelamatkan aku berkali-kali di hadapan kedua orang tuamu, ucap Viktor dalam hatinya.
**
Viktor dan Xandrova baru saja melewati lobi Four Seasons Hotel yang terletak tidak jauh dari Sungai Neva St Petersburg, Rusia. Baik Viktor maupun Xandrova, keduanya tidak sadar bahwa ada seseorang menunggu kedatangan mereka.
Bruk!
Seorang pria dengan sengaja menabrak Xandrova hingga istri dari Viktor Gusev Konstantin kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh.
"Aaarghhh!"
Xandrova terkejut hingga histeris. Viktor dengan cekatan menangkap tubuh Xandrova, lalu membawa ke dekapannya.
"Apakah kau baik-baik saja, Zoya?"
Viktor terlihat sangat mengkhawatirkan Xandrova. Ia membantu Xandrova berdiri, lalu mencari tahu siapa yang sudah dengan sengaja menabrak istrinya.
"Oh, maーmaaf! Saーsaya tidak ...."
Suara pria yang tidak asing lagi bagi Viktor dan keluarga Konstantin terdengar akrab di telinga mereka. Betapa terkejutnya Viktor mendapatkan sosok pria di hadapannya sedang membulatkan mata.
"ZoーZoya! Kau adalah Zoya, 'kan?"
Mendengar namanya disebut-sebut, tentu saja membuat Xandrova mengalihkan pandangannya ke arah pria yang menabraknya tadi.
"MaーMaksim?"
Seolah tidak percaya pada indra penglihatannya, Xandrova berkali-kali mengedipkan mata sambil menutup mulut dengan kedua tangan.
Sial! Mengapa pria terkutuk ini bisa berada di sini? tanya Viktor mengutuk di dalam hati.
Viktor segera meraih tangan Xandrova guna menyadarkan Maksim bahwa wanita yang ia tabrak sudah memiliki seorang suami yang kini berdiri di sampingnya.
"Astaga! Lihatlah siapa yang saat ini sedang berdiri di hadapan Putri kita, David!"
Galana berseru dari kejauhan. Ia berlari kecil menghampiri Viktor yang sedang bersama dengan Xandrova dan Maksim.
"Maksim, apa yang kau lakukan di hotel ini?"
Galana mendorong Viktor hingga menjauhkan pria itu dari Xandrova. Mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan barusan, Viktor pun lantas berdiri tepat di belakang Xandrova dan Galana.
Aku tidak akan berjauhan dari Zoya, batin Viktor seraya memperhatikan gerak-gerik Maksim yang mencurigakan.
"Saya akan pergi menikmati keindahan musim panas di pinggir Sungai Neva, Nyonya Galana."
Maksim menjawab tanpa ragu. Ia menatap Galana sebentar sebelum akhirnya kembali menatap Xandrova.
"Kau semakin cantik saja, Zoya!"
Maksim meraih tangan kiri Xandrova, lalu mendekatkan ke bibirnya.
"Bahkan setelah menikah dengan pria miskin seperti Viktor yang berasal dari yayasan yatim-piatu kumuh di pinggir kota, kau masih terlihat bagaikan berlian yang terkontaminasi sampah karena keberadaannya!"
Wajah Viktor merah padam usai mendengarkan perkataan dari sang mantan tunangan Xandrova.
"Oh, ada apa, Viktor? Apakah pernyataan saya keliru?"
Maksim segera merendahkan nada bicaranya ketika Viktor meliriknya dengan tajam.
"Maaf, Tuan Maksim Smirnov Romanov. Jika Anda sudah mengetahui bahwa Zoya telah menikah, apakah tidak sebaiknya Anda menjauh dari Istri orang lain?!"
Dengan satu tarikan napas, Viktor membalas ucapan Maksim seraya melepaskan tangan Xandrova dari Maksim. Ia melirik Xandrova sejenak kemudian tersenyum.
"Mari, Zoya!"
Baru saja Viktor dan Xandrova hendak melangkahkan kaki mereka, tetapi Davidoff buru-buru menghalangi niat keduanya.
"Tunggu!"
Davidoff berusaha mencegah Viktor membawa Xandrova pergi dari hadapan Maksim.
"Bukankah kau akan menemani saya pergi ke pijat refleksi di hotel ini, Viktor?"
Hah?! Pijat refleksi?! Oh, damn! Tipu muslihat apalagi yang direncanakan oleh Papa dan Mama untuk mendekatkan Zoya dan Maksim?
Berbagai macam pertanyaan muncul di benak Viktor. Pria itu dengan cepat merespon Davidoff tanpa menghilangkan rasa hormat pada ayah mertuanya.
"Maafkan saya, Pa! Namun alangkah lebih baik, jika Anda pergi bersama Mama Galana. Bukankah begitu, Ma?"
Viktor melemparkan pertanyaan kepada Galana hingga membuat wanita itu gelagapan menjawabnya.
"Tunggu, Zoya!"
Maksim terlihat jengkel dan mencoba segala cara agar Xandrova tetap bersama dengannya.
"Apakah saya bisa bergabung bersama kalianーViktor dan Xandrova?"
Sial! Apa-apaan ini?! tanya Viktor dalam hatinya geram.
Untuk kesekian kalinya, Xandrova hanya terdiam. Ia seolah tidak berkutik jika berhadapan dengan Maksim.
Oh, ayolah, Zoya! Katakanlah sesuatu agar Maksim tidak bergabung dengan kita! seru Viktor memohon dalam hatinya dengan harap sang istri bisa beresikap tegas untuk menolak keinginan Maksim.
"Apakah saya terlihat mengganggu rumah tangga kalian?"
Maksim bertanya seraya menatap Viktor dan Xandrova secara bergantian. Netra indah Xandrova selalu saja berhasil menghipnotis hati Maksim.
"Tuan Maksim, Anda sungguh mengejutkan saya!"
Seruan Viktor kali ini tidak hanya membuat Galana dan Davidoff bertanya-tanya. Namun juga berhasil membuat Maksim tercengang.
"Maksud Anda adalah ...."