Chereads / The Romanov Diadem / Chapter 8 - Xandrova Zoya Konstantina

Chapter 8 - Xandrova Zoya Konstantina

Xandrova: Viktor, cepat kembali! Kedua orang tuaku dan Maksim telah menjebak mu.

Viktor membaca pesan singkat dari Xandrova dengan cepat. Di pesan itu tertulis bahwa kedua mertuanya dan Maksim telah menjebak Viktor.

Usai mengetahui perbuatan kedua mertuanya, Viktor tidak tinggal diam. Ia berlari menuju pintu meninggalkan kamar mertuanya.

Derap langkah Viktor terdengar menggema di koridor lantai 7 Four Seasons Hotel tempatnya menginap. Tujuannya hanya satu yaitu menjauhkan Xandrova dari Maksim.

**

Terlambat! Meja tempat ia dan keluarga Konstantin makan malam tadi telah kosong.

"Apakah aku terlambat? Kau di mana, Zoya?"

Viktor menyesali dirinya sendiri. Ia menghentikan seorang pelayan wanita yang melintas di depannya.

"Permisi, Nona. Apakah Anda melihat ke mana perginya keluarga yang makan malam di meja itu?"

Si pelayan pun menggeleng.

"Mohon maaf, Tuan. Keluarga itu sudah pergi sejak 10 menit yang lalu."

"Bagaimana dengan wanita muda di keluarga itu? Apakah Anda melihatnya?"

Kali ini, si pelayan mengangguk.

"Wanita muda yang Anda maksud telah pergi bersama seorang pria terlebih dahulu."

Viktor mengusap wajahnya kasar. Ia tahu persis siapa yang telah membawa Xandrova pergi.

"Terima kasih, Nona. Terima kasih banyak atas informasi yang Anda berikan."

Viktor memalingkan badan dan segera pergi dari restoran itu. Ia memainkan smartphone-nya, lalu mencari-cari kontak Xandrova.

Tut! Tut! Tut!

"Mengapa Zoya tidak menerima panggilan telepon ku?! Di mana dia dan ke mana Maksim membawanya?"

Viktor teringat jika Xandrova ingin sekali menikmati Beliye Nochi malam ini bersamanya.

"Mungkinkah Maksim membawanya ke sungai Neva?"

Viktor memutuskan untuk pergi mencari Xandrova di sekitar pinggir sungai Neva yang sudah ramai.

"Meskipun jam di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 9 malam, matahari di kota St Petersburg masih memancarkan sinarnya dengan terik."

Viktor menyipitkan matanya saat keluar dari hotel. Viktor berjalan dengan cepat seraya menengok ke kanan dan kirinya berharap dapat menemukan istrinya segera.

"Puncak festival musim panas sudah dimulai. Dan, wisatawan dari seluruh penjuru dunia telah memadati Sungai Neva."

Viktor kesulitan menemukan keberadaan Xandrova karena lautan manusia yang membludak. Alunan musik terdengar. Suara gelak tawa sepasang kekasih terdengar jelas di telinga Viktor.

Viktor kembali menempelkan benda pipih di genggamannya ke daun telinga.

"Ayolah, Zoya! Terima panggilanku!"

Viktor tidak peduli seberapa kerasnya ia mencari Xandrova. Sebab seorang pria sejati akan selalu membuktikan ucapannya dan pantang untuk menyerah.

"Tidak ada kata gagal di dalam hidupku! Zoya, berikan sinyal keberadaanmu padaku!"

Viktor berjalan menuju suatu tempat di mana ia membawa Xandrova siang tadi. Pria itu sangat tidak sabar, pada akhirnya ia pun berlari.

"Aku menemukanmu, Zoya. Taーtapi ...."

Viktor berhenti berlari. Ia akhirnya menemukan keberadaan Xandrova di tempat favorit mereka berdua. Namun, pemandangan di depan kedua matanya sangat membakar hati pria bertubuh sixpack itu.

"Semua ini pasti ulah Papa dan Mama!"

Viktor yang cemburu berjalan menghampiri Xandrova dan Maksim yang tengah berbincang empat mata. Ia mendengar suara Xandrova samar-samar.

"Tidak, Maksim. Kisah cinta kita telah berakhir. Aku akan bahagia dengan atau tanpa harta yang berlimpah bersama Viktor."

Viktor gugup sekaligus berbangga diri saat mendengar pernyataan Xandrova tentang dirinya.

"Lepaskan aku, Maksim. Jangan ganggu hidupku lagi!"

Maksim menggenggam erat tangan Xandrova hingga wajah wanita muda itu memerah. Viktor geram melihat perlakuan kasar Maksim kepada Xandrova.

"Jangan lupa kontrak perjanjian pernikahan kita yang telah ditandatangani oleh Papa, Zoya! Dan, jangan lupakan budi baik keluarga Romanov kepada keluarga Konstantin!"

Jantung Viktor seolah terpanah saat mendengar penuturan Maksim.

Itu 'kah sebabnya, Kakek Gennadius menginginkan aku selalu menjaga Zoya dari jangkauan Maksim? Lalu, mengapa Kakek tidak pernah menceritakan fakta yang sebenarnya?

Viktor memenuhi otaknya dengan beberapa pertanyaan. Ia mengepalkan kedua tangan seraya mempercepat langkah.

"Zoya!"

Viktor meneriakkan nama sang istri seraya melepaskan genggaman tangan Maksim.

"Viktor, syukurlah kau sudah datang!"

Xandrova berseru senang ketika Viktor datang.

"Mengapa kau berhasil dengan mudah menemukan kami di sini? Rupanya saya terlalu meremehkanmu, Viktor."

Xandrova berdiri di belakang Viktor, sedangkan Maksim menggertakan gigi seraya menahan amarah.

"Anda harus meningkatkan kewaspadaan terhadap pria angsa ini, Tuan Maksim Smirnov Romanov!"

Viktor berkata dengan tegas dengan tujuan Maksim akan menjauh dari Xandrova, meskipun ia tahu bahwa itu adalah hal yang mustahil.

"Ha ha ha! Memangnya kau pikir, siapa dirimu?!"

Maksim meraih kerah kemeja yang dikenakan oleh Viktor.

"Kau hanyalah seorang menantu yang menumpang di keluarga Istri karena miskin!"

Maksim dengan sengaja memperjelas penekanan kata miskin pada kalimatnya barusan.

Bagi Viktor, penghinaan seperti yang dilakukan oleh Maksim tadi adalah hal yang biasa. Viktor hanya tersenyum mendapatkan penghinaan, tetapi siapa yang tahu isi hati pria itu!

"Bagaimana dengan Anda? Seorang pria kaya, berkuasa dan tanpa cela yang selalu mencoba merebut Istri orang lain."

Lagi dan lagi. Maksim tersinggung dengan perkataan Viktor untuk yang kesekian kali.

Kali ini, aku akan menemukan cara untuk membalaskan rasa sakit hatiku kepadamu, Viktor. Aku akan membawa Zoya dan menikahinya. Dan jika saatnya telah tiba, aku pastikan telah mengirim mu ke bagian Rusia paling utara! Ha ha ha!

Maksim merencanakan sesuatu untuk membalaskan dendamnya kepada Viktor. Ia terkekeh di dalam hati membayangkan kekalahan pria dihadapannya.

"Berani sekali Anda menghina Tuan saya!"

Suara Feliks mengejutkan semua orang. Maksim dengan sangat terpaksa melepas genggaman tangannya dari kerah pakaian Viktor.

"Viktor, ayo kita pergi saja!"

Setelah berdebat beberapa saat, akhirnya Viktor mengiyakan ajakan Xandrova.

"Semoga saja Anda mengerti apa yang saya bicarakan tadi, Tuan Maksim."

Viktor membawa istrinya pergi dari hadapan Maksim dan Feliks. Tangan kirinya menggandeng tangan Xandrova. Sedangkan tangan lainnya mengepal.

"Viktor, aku tidak ingin kembali ke hotel sekarang."

Suara manja sang istri berhasil meredamkan amarah Viktor.

"Lalu, apa keinginanmu sekarang?"

"Keinginan ku masih sama seperti apa yang aku katakan padamu siang tadi."

Xandrova menjawab pertanyaan Viktor dengan cepat tanpa berpikir dua kali.

"Tidak, Zoya. Di sini tidak aman karena anak buah Maksim masih menyebar dimana-mana untuk mengawasi kita."

Wajah Xandrova berubah sedih. Ia telah kehilangan harapan untuk melihat Beliye Nochi juga telah kehilangan kata-kata untuk meyakinkan sang suami.

Tiba-tiba Xandrova tersenyum. Wanita itu tersenyum dengan sangat manis.

"Aku akan aman jika selalu bersama denganmu, Viktor. Karena kau adalah langit ku."

Viktor menatap kedua mata Xandrova hingga tak berkedip.

Aku tahu, Zoya. Malam ini merupakan puncak festival musim panas. Namun, apakah akan aman jika kita tetap berada di sini?

Untuk beberapa detik lamanya, Viktor berpikir sejenak mengenai keamanan sang istri.

"Viktor ...."

Viktor melihat perubahan wajah pada Xandrova. Ya, sang istri sedang memasang wajah memelas agar Viktor mengasihaninya.

"Zoya, kau ...."