"Lagian kamu gitu sih Rel, masak iya aku mau di samain sama pembantu coba kan ya kamu gak ngeselin gimana coba," ucap Vina kepada Farel.
"Padahal hanya bercanda, ya udah ayo cepet di makan kalau mau nambah langsung aja nambah oke," ucap Farel dengan menatap Vina, Mereka pun makan bersama dan bercerita tentang kegiatan perlombaan basket yang sedikit lagi di laksanakan dan Farel harus rajin latihan untuk memenangkan perlombaan itu.
Setelah makan Vina pun berpamitan untuk pulang dan sebenarnya dia menunggu Ibu Farel pulang kerumah tetapi belum ada tanda-tanda Ibu Farel pulang jadi Vina berpamitan dan menitipkan salam kepada Farel untuk mamanya.
"Rel makasih untuk makanannya kayaknya aku langsung pulang saja soalnya nanti malam aku mau pergi kerumah saudara aku, oh ya sekalian nitip salam ya ke Ibu Bapak kamu," ucap Vina kepada Farel.
"Oke deh siap kamu hati-hati ya di jalan supaya utuh dan sehat sampai di rumah haha," ucap Farel sambil tertawa.
"Huh memangnya aku pernah naik motor ngebut terus ugal-ugalan huu," jawab Vina kepada Farel.
"Baperan dasar ya si Vina, aku tuh cuman mengingatkan gitu lo agar Vina enggak kenapa-kenapa agar aku gak cemas gelisah merana haha," ujar Farel kepada Vina.
"Halah ya udah aku aku pulang daaa Assalamualaikum," kata Vina.
"Walaikumsalam," jawab Farel kepada Vina.
Mereka pun beristirahat pada malam itu, ke esokan harinya mereka masuk sekolah dan sesampainya di sekolah Farel memanggil Vina karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan
"Vin ..." ucap Farel memanggil Vina.
"Iya kenapa Rel baru datang udah teriak manggil nama gitu," ucap Vina dan berjalan mendekati Farel.
"Aku rindu memangnya gak boleh haha," ucap Farel kepada Vina.
"Halah awas aja kamu ya Rel," ujar Vina dengan tersenyum.
Tidak lama kemudian mereka masuk kedalam kelas dan ternyata sudah ada guru olahraga yang masuk di dalam kelas mereka, ternyata guru itu menyampaikan sesuatu dan ternyata guru itu memberikan informasi untuk perlombaan basket yang akan di majukan.
"Jadi anak-anak ini ada informasi sedikit tentang perlombaan basket sekolah kita ya, jadi perlombaannya itu di majukan dan perlombaan nya itu besok ya jadi siap enggak siap kalian harus siap bertanding," ucap guru olahraga itu di depan kelas.
"Kita sudah siap sih pak karena setiap hari juga kita latihan jadi sudah siap untuk menghadapi perlombaan basket nya," ucap teman teman Farel di dalam kelas.
"Iya pak, benar kata teman-teman kita tim basket sudah sering dan hampir tiap hari latihan basket jadi kita sudah siap untuk perlombaan nya pak," ucap Farel kepada Bapak guru olahraga itu.
"Okelah bagus kalau begitu yang penting sudah mempersiapkan semuanya kalah menang dalam suatu perlombaan itu adalah hal yang wajar oke," ketus Bapak guru olahraga kepada murid-muridnya.
"Iya pak kita bakal berusaha untuk mengharumkan nama baik sekolah kita juga pas ya jadi kita berusaha jadi pemenangnya pak," jawab Farel.
"Baiklah oke, kalian lanjutkan saja dulu pelajaran nya ya Bapak hanya ingin menyampaikan itu saja dan memang ini jam kalian mendapatkan pelajaran jadi maaf ya Bapak mengganggu sebentar, oke selamat belajar, Assalamualaikum anak-anak," ucap guru olahraga itu dan keluar dari ruang kelas.
"Walaikumsalam Pak, makasih Bapaknya informasi nya pak," ucap murid-muridnya.
Kring kring kring
Bel pelajaran pertama pun berbunyi dan semua murid duduk di kursinya masing-masing dan menerima pelajaran dari guru mereka.
Setelah pelajaran berlangsung Vina memanggil Farel untuk mengambil kan buku Vina yang jatuh di dekat Farel.
"Rel ... Farel !! " panggil Vina kepada Farel yang tak kunjung menengok karena Farel tidak mendengar suara Vina.
"Rel !! Huh ini anak ya jelas banget kalau telinganya memang tidak pernah di bersihkan huh memang Farel ini," gumam Vina dengan pelan.
"Farel ..." panggil Vina kepada Farel dengan nada sedikit keras dengan tujuan Farel mendengar suaranya.
"Vina kenapa teriak-teriak seperti itu !! Ini di dalam kelas dan waktunya untuk kamu menerima pelajaran ya bukan waktunya kamu memanggil-manggil nama Farel !! " ketus Guru yang sedang mengajar di depan kelas mereka.
"Iya Bu maaf, tadi hanya ingin meminta Farel mengambil kan buku Vina karena jatuh di dekat Farel Bu," jawab Vina kepada Farel.
Farel menoleh setelah mendengar Vina mendapatkan teguran dari guru yang mengajar di depan kelas mereka, karena Farel benar-benar tidak mendengar jika Vina memanggilnya untuk meminta tolong mengambilkan bukunya.
"Maaf Bu tadi aku sudah dengar Vina tapi saya jail kepada dia Bu jadi Farel sengaja tidak menoleh ketika Vina memanggil Bu, jadi bukan salah Vina Bu tapi salah aku," ucap Farel kepada guru tersebut.
"Kalian berdua keluar dari kelas Ibu dan kalian di hukum dan tolong jangan mengikuti mata pelajaran yang saya bawakan, oke silahkan keluar," ketus guru itu.
"Tapi Bu kita kan sudah minta maaf Bu, kok tidak bisa mengikuti pelajaran ibu sih," ucap Vina.
"Keluar sekarang juga! " ketus guru itu.
Mereka berdua pun keluar dari ruang kelas karena takut guru itu lebih emosi ketika mereka berdua berada di dalam kelasnya.
"Kenapa kamu berbohong Farel dan memang kan sudah jelas ya kalau kamu memang tidak mendengar apapun yang aku ucapakan tadi kan?" tanya Vina kepada Farel.
"Iya memangnya kenapa sih kalau bohong kan aku enggak mau Vin kalau kamu dihukum sendiri, itu juga salahku sih karena tidak mendengarkan kamu pada saat manggil aku kan," ucap Farel kepada Vina.
"Iya tapi kan tidak semestinya kamu melakukan itu, karena kamu di sini tuh enggak salah dan kamu juga jadi berkorban demi aku kan aduh," ucap Vina kepada Farel.
"Halah kamu itu ngomong apa sih ayo lah kita ini lagi di hukum malah ngobrol gini sih," ucap Farel kepada Vina.
Mereka berdua pun tidak bisa mengikuti mata pelajaran yang di bawakan oleh Ibu guru itu dan mereka di keluarkan dari ruang kelas.
Mereka di hukum berdiri di depan kelas dan tidak boleh mengikuti mata pelajaran yang sedang berlangsung karena ulah Vina, mereka harus menerima hukuman ini sebagai pelajaran agar bisa menghargai ketika ada guru sedang menjelaskan.
"Gini terus ternyata capek juga ya, ya ampun kita sudah dua jam di depan sini dan Ibu guru sama sekali tidak mengasihani kita Rel," ucap Vina kepada Farel.
"Halah ya udah sih ya nikmatin aja sih untuk hukumannya itung-itung kita bisa tambah dekat kalau kayak gini aku gak kenapa-kenapa kok kalau harus di hukum," ucap Farel dengan menatap mata Vina.
"Kok menatap dengan tajam sih matanya haha," ucap Vina.
"Ya memangnya kenapa sih orang cuman mau lihat matamu saja kan gak masalah kan," ucap Farel kepada Vina.
"Kamu ini ngomong apa sih Rel, sadar enggak sih ngomong nya kayak orang lagi mabuk saja hah," ketus Vina dengan tertawa di depan Farel,"
"Heh ya sudah kalau memang tidak boleh melihat mata dan tidak boleh menatap ya sudah deh ah," ucap Farel.
"Eh bukannya gak boleh lah Rel is," kata Vina.
"Terus apa, hayo apa, ayoo jawab lah Vina haha," ucap Farel kepada Vina.
Bersambung