Rasa takut Rana berubah menjadi rasa heran. Si penyusup itu tersenyum seolah bangga dengan apa yang dilakukannya. Padahal apa yang diperbuatnya suatu tindakan kejahatan.
Ketika menunggu Rana di depan pintu apartementnya, tiba-tiba Adrian terpikirkan sesuatu, ia menatap kunci pintu analog apartemen Rana. Perlahan dia menekan tombol-tombol itu, tetapi gagal, pintu itu tidak terbuka. Adrian tampak berpikir sesaat lalu kembali mencobanya. Kali ini tombol tanggal lahir ayah Rana. Dia tahu karena dengan tanggal itu, karena Rana selalu mengajaknya membelikan hadiah ketika Hermawan ulang tahun. akan tetapi lagi-lagi tebakannya meleset.
Adrian tidak menyerah, ia kembali mencoba walaupun sedikit ragu. Sebenarnya ia sudah terpikirkan angka-angka ini sejak awal, tetapi ia tidak begitu yakin.
CKLEK!
Pintu terbuka.
Adrian terperangah sesaat, kemudain ia menyunggingkan senyum. Angka yang ia gunakan adalah tanggal anniversary Adrian dan Kirana ketika masih bersama dulu.