Bram dan Nia terperanjat mendengar suara Ridwan yang sudah berada di belakangnya. Rasa terkejut mereka belum juga hilang ketika melihat isi peti yang baru mereka temukan, sekarang ditambah lagi dengan kemunculan Ridwan yang tiba-tiba.
"Apa yang kalian lakukan di sini? Nia, aku sudah melarangmu untuk naik ke sini. Dan aku juga sudah melarangmu untuk bertemu dengannya. Dasar istri pembangkang!" geram Ridwan.
Keberanian Nia yang sempat muncul ketika Bram datsngbkembaki menyusut, akan tetapi dia percaya jika belum tidak akan membiarkan dirinya terjebak lagi denga lelaki aneh itu. Dia tetapndi tempatnya ketiak Ridwan maju dan hendak menarik lengannya.
Bram dengan cepat menghadang Ridwan untuk mendekati Nia.
"Apa yang kamu perbuat? Kamu orang asing yang lancang datang ke rumahku. Kamu harus ingat dia istriku."