Dan entah sejauh apa Ridwan mendengarkan ucapan mereka. Nia terperanjat ketika mendengar suara Ridwan. Begitu juga dengan Bram, dia langsung berdiri dari tempat duduknya.
"Mas Ridwan," ucap Nia.
"Maaf aku baru datang, ada beberapa yang harus aku urus terlebih dahulu sebelum datang ke sini. Pak Bram, sedang apa Anda di sini?" tanya Ridwan.
"Menjenguk Tania," ucap Bram.
"Aku tidak tahu jika anda sedekat itu dengan Tania, maksudku dengan Nia." sahut Ridwan.
Bram melihat ke arah Nia terlebih dahulu sebelum menjawab, wanita itu tampak menundukkan kepalanya. Merekomendasikan Bram sebagai notaris untuk mengurus surat perjanjian pra nikah mereka, adalah keputusan yang salah.
Nia pikir Bram tidak akan terus menemuinya setelah mereka bertemu. Nia hanya ingin menunjukkan diri jika dia telah kembali seperti dulu, hanya itu. Tanpa berharap akan terus mendatanginya apalagi sampai mengikutinya seperti semalam.