Malam hari setelah membersihkan diri Davi masuk ke dalam kamarnya untuk melepas lelah, setelah seharian berjualan. Rasa lelah yang ia rasakan bukan hanya fisik, tetapi lelah, karena sepanjang hari dia terus memperhatikan Bela.
Setelah di rumah pun keresahan Davi tidak juga hilang. Dia memikirkan rencana Bela menonton dengan lelaki tadi.
'Kuningan City jam tujuh malam.'
Kalimat itu terus terngiang-ngiang di telinga Davi.
"Aargghh ... masa bodo!" Davi menggeram sambil melempar guling ke sudut kamarnya.
Tepat jam tujuh malam, Bela datang ke tempat sesuai yang lelaki yang bernama Erik janjikan. Matanya mengedar ke sekeliling mencari seseorang.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Bela langsung menepiskan tangan itu dari pundaknya, karena dia tidak sukan seseorang menyentuh pundaknya.
"Maaf, aku mengagetkan kamu ya!" ucap Erik saat melihat Bela yang tidak nyaman.
"Oh, kamu. Aku pikir tadi siapa, aku takut jika ada seseorang yang berniat jahat padaku," sahut Bela.