"Adrian ... Adrian ... di mana kamu Nak?" Seorang wanita mencari-cari anaknya di sebuah taman yang berada di tengah-tengah komplek perumahan elit.
Dia mencari anaknya yang belum kembali padahal waktu itu sudah hampir gelap. Matanya melihat ke arah sepasang sendal di bawah sebuah perosotan yang melingkar.
"Adrian, keluarlah! Mengapa kamu bersembunyi di sana dan tidak pulang?"
Adrian mengeluarkan kepalanya dari atas perosotan, wajahnya terlihat murung dan sembab karena menangis.
"Mama!"
Wanita itu menghampiri anakanya, dia tahu putranya akan menangis jika ada teman yang menjahili.
"Kenapa? Siapa lagi kali ini? Mama sudah bilang jangan pernah bermain di sini!"
"Mereka semua memiliki sepasang sepatu roda yang bisa menyala. Aku hanya melihat mereka saja, tetapi mereka malah mengusir dan mendorongku!"
Wanita itu terlihat kesal kemudian mengusap kepala anaknya.