Kedua alis hitam membentuk sebuah garis bergelombang di keningnya.
"Memulai apa?"
Zayn menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Sofi.
"Memulai untuk menyukaimu sebagai seorang wanita dewasa."
Pipi Sofi langsung memerah, ia langsung menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan Zayn yang sesekali meliriknya sambil mengemudi. Suara Zayn terasa manis dan hangat mengaliri pembuluh darahnya. Zayn juga terlihat malu-malu setelah mengatakan itu. Sampai Zayn tiba mengantarkan Sofi, mereka masih saling diam. Keduanya terlihat salah tingkah.
Ketika di perjalanan setelah mengantar Sofi, Zayn menerima telepon dari anak buahnya. Saat itu juga ia kembali sadar jika ia sedang menghadapi masalah besar.
"Ada kabar terbaru?" tanya Zayn.
"Tuan, mereka suah ditemukan tetapi keduanya dalam keadaan kritis di rumah sakit. Seseorang mencoba mencelakai dan mungkin coba membunuh mereka."
"Apa?"