Roy dan pacarnya kemudian keluar dari sana diikuti tatapan Nia.
"Ada yang bisa dibantu?" tanya kasir itu, ketika Nia masih berdiri di depan kasir melihat kepergian Roy.
"Aku mau bayar, Mbak!" jawab Nia.
Setelah selesai membayar dia keluar dari tempat itu, rasa lelah karena pertempurannya bersama Roy membuat perutnya keroncongan. Dia memutuskan untuk makan di salah satu restoran yang masih berada di pusat perbelanjaan itu.
"Aaw." Nia meringis ketika duduk di salah satu kursi tempat makan. Memang benar Roy tidak sampai membuatnya kesulitan berjalan seperti terakhir kalinya mereka bercinta. Namun tetap saja bekas percintaan itu membuat area intim Nia perih dan ngilu.
Nia memesan salah satu menu makanan di sana,. Tidak butuh lama baginya menunggu makanan tersaji di meja, karena dia memilih menu makanan cepat saji. Ketika sedang asyik makan dia dikejutkan dengan seseorang yang menepuk bahunya.
"Nia?"
Nia langsung menoleh ke samping, Bram berdiri di sampingnya dengan tersenyum.