Nia tentu saja terkejut karena terapis tadi adalah seorang wanita dan sekarang yang berdiri di hadapannya adalah seorang lelaki kekar yang sudah telanjang dengan bulu-bulu di dadanya. Lelaki itu tak lain adalah Roy, dia nekat masuk dan menyuruh terapis tadi pergi setelah memberinya beberapa lembar uang.
"Sedang apa kau di sini?" tanya Nia, yang langsung bangkit dari pembaringan. Dia sedikit ngeri saat melihat batang berurat milik Roy sudah menjulang dengan kokohnya. Dia sudah tahu apa yang diinginkan Roy.
"Ssstttt ... pacarku sedang di ruang sebelah. Dia juga sedang melakukan perawatan di sini, aku mengajaknya ke tempat ini karena aku melihatmu masuk ke sini," ucap Roy dengan menyeringai. Satu tangannya mulai menyentuh tubuh Nia yang hanya dibalut selembar handuk
"Ta-tapi kita tidak mungkin melakukannya di sini?"
"Kenapa tidak?" tanya Roy sambil tangannya terus bergerilya menjamah tubuh Nia.
"Bagaimana jika ketahuan dan terapis tadi ...."